Seperti yang tertulis dalam sejarah dunia, Negara Prancis pernah mengalami masa-masa kerajaan yang amat feodal, di mana kekuasaan raja-rajanya hampir mendekati absolut.

Begitu pula yang terjadi di belahan Eropa lainnya, ketika hampir seabad yang lalu, Karl Marx yang dibantu oleh Frederich Engels membuat sebuah karangan (yang jelek dan sulit dimengerti) berjudul Das Kapital,

Dalam ajaran agama pun hal ini pun bisa terjadi. Agama Islam yang sudah terjamin kelengkapan dan kesesuaian ajarannya sepanjang masa pun bisa terkotori oleh pemikiran-pemikiran dan juga pengamalan-pengamalan baru yang sebelumnya tidak ada (perkara baru dalam agama lazim disebut dengan BID’AH). Seperti ketika tokoh bernama ibnu arabi menelurkan dan menyebarkan ajaran (yang syirik) bernama wihdatul wujud yang intinya mengklaim bersatunya antara hamba dengan Tuhannya. Ajaran ini nyata-nyata mungkar dan batil , di mana puluhan ulama terdahulu akhirnya menjatuhkan vonis kafir kepadanya dan orang-orang yang sepaham dengannya.

Orang-orang yang seenaknya menambah-nambah ke dalam agama sesuatu yang sebenarnya tidak termasuk dalam Islam, akan mempertahankan pendapat dan perbuatan mereka itu karena menganggap bahwa apa yang mereka lakukan itu adalah hal yang baik dan benar. Begitu pula dengan orang yang ikut-ikutan dan mengikuti ide-ide mereka tanpa sebelumnya mempelajari kaidah-kaidah agama yang benar sesuai apa yang Nabi Muhammad ajarkan.
Karena itu penting bagi seseorang untuk berhati-hati pada setiap hal, terutama pemikiran-pemikiran baru dan asing, cobalah untuk menilainya dengan pemahaman agama yang benar, yang sesuai dengan ajaran Islam yang shohih. Jikalau kemampuan untuk itu belum ada dan belum baik, maka lebih baik belajar agama yang benar saja…