Sabtu, 04 Juni 2011

Romeo + Juliet (Sebuah Gubahan)

Di kota Verona, italia.. tersebutlah seorang pemuda yang tampan, kaya dan terkenal sebagai pemikat wanita yang sedang risau hatinya.. romeo nama pemuda itu, dia adalah seorang anak lelaki kesayangan tuan tanah di kota itu, tuan montague. Romeo, sang pemuda yang rupanya sedang risau karena jatuh cinta kepada seorang wanita yang benar-benar membungakan hatinya,, wanita yang bernama Juliet capulet,, putri seorang pembesar lain kota Verona, tuan capulet, yang sayangnya berseberangan jalan dengan keluarga montague.. suatu sore, Romeo mengadukan kegundahan hatinya kepada Benvolio, sepupu sekaligus sahabatnya..
Romeo : “oh, wahai benvolio sahabatku,, apakah kau tahu bagaimana caranya meredakan gundahnya hatiku..”
Benvolio : “ada apakah wahai sepupuku yang kuhormati,, apakah semua ini dikarenakan putri capulet yang di mata dan hatimu kini menjadi bagaikan seorang bidadari ??”
Romeo: “wahai sepupuku yang baik hati, sungguh betapa tepatnya dugaan mu itu, tidaklah keadaanku ini melainkan karena disebabkan oleh seorang makhluk Tuhan yang jelita itu.. betapa sungguh hebatnya Tuhan yang Esa mengatur semua ini.. wahai saudaraku.. sungguh semenjak tatapan matanya yang indah dan senyumnya yang dalam menusuk jiwa masuk ke dalam hatiku,, aku tidak bisa melupakannya.. oh seandainya kami tidak bertemu pandang di tangga itu..”
Benvolio : “kalau begitu keadaannya wahai romeo, temuilah dia dan katakana apa yang ada di hatimu,, janganlah kau simpan hal itu di dalam hatimu,, sungguh pujangga dan ulama besar Arabia berkata bahwa obat bagi seorang pecinta adalah bersatu dengan orang yang dicintainya..”
Romeo : “begitukah menurutmu wahai saudaraku? Tidakkah hal ini berbahaya bagiku, keluarga kita? Bahkan bagi dia dan keluarganya??”
Benvolio : “memang segala sesuatu ada halangan dan resikonya saudaraku.. apalagi untuk mendapatkan apa yang kau ingin kan dan kau cita-citakan,,”
Romeo: “ohh, sungguh bijaksana kau wahai saudaraku,, doakan lah keselamatan untukku dan kebahagiaan untuk kami semua wahai benvolio, anak saudara ibuku..”
Maka pergilah sang pemuda romeo, menuju kediaman pujaan hatinya, rumah tuan capulet yang ironisnya saat itu menjadi tempat yang paling berbahaya dan mengancam jiwanya sendiri.. sampai di situ, romeo mengendap-endap dan menemukan Juliet sedang memandang keluar jendela..
Juliet : “oh Tuhan ku, apakah salahku sehingga aku engkau takdirkan bertemu dan mengingat seseorang yang bernama romeo montague, yang nama keluarga nya menjadi halangan bagi ku? Wahai Tuhanku apakah pula salah nama yang ada padanya sehingga dia menjadi seakan-akan haram untuk bersama denganku.. ?
Juliet : “ oh, apalah arti sebuah nama ?? bunga mawar tetaplah akan harum walau namanya berganti.. oh seandainya namamu bukan lah namamu… oh Tuhan..”
Romeo, yang telah lama mendengar dan bersembunyi akhirnya melompat dan berkata..
Romeo : “wahai bidadari ku, aku rela membuang namaku untu tetap bersama dengan mu..”
Juliet : “oh tidak, wahai romeo.. kenapa kau ada di sini,, tidak tahukah engkau , jiwa mu dalam ancaman jika berada di dalam sini..”
Romeo : “tidak ada takut dan rugi bagi ku jikalau dapat bertemu dengan mu wahai gadis yang menjadi bunga tidurku,,”
Juliet : “ ohh, seandainya saja kita bisa bersama, apa yang harus aku lakukan,, kesalahan orang-orang tua kita telah menyulitkan kita untuk bersatu..”
Romeo : “ oh, wahai putri pujaan hati.. tidak ada halangan dan keraguan bagi ku untuk selalu mencintaimu,, tidak peduli apakah orang tua kita berbeda dan bermusuhan,, ataukah golongan kita berselisih jalan,, ataukah partai kita berlainan,, aku akan tetap mencintaimu.. bahkan seandainya engkau telah berpartai dan bergolongan tertentu, sementara kau tidak.. kemudian engkau tidak membalas perasaan ku,, maka wahai bidadari,, aku akan tetap mencintaimu dengan perasaan ku yang terdalam..”
Juliet : “ohh wahai tuan yang mencuri hati dan senyumku,, tidaklah jika hal itu terjadi, jika orang-orang tua kita menghalangi hal itu,, bahkan jika partai dan golonganku melarangku untuk berhubungan dengan mu.. maka hati ku ini akan tetap selalu menyimpan namamu wahai romeo..”
Ketika sepasang manusia ini sedang berdialog,, muncul lah para penjaga beserta Tybalt, sepupu Juliet ke kediaman montague yang curiga mendengar dialog di malam hari yang larut..
Penjaga : “wahai tuan putri,, siapakah dia yang berbicara denganmu di malam kelam ini..? wahai tuan yang misterius, sebutkan nama dan kenapa anda ada di sini !! atau kami akan menyeretmu..”
Tybalt : “katakana siapa dirimu wahai orang asing..”
Juliet : “oh wahai romeo, lari lah, cepat, sebelum orang-orang ini menangkap dan menyakiti mu.. sungguh aku akan selalu mengingat dan mendoakan mu..”
Romeo : “wahai pujan hatiku,, aku akan pergi, tapi ingatlah..aku akan tetap mencintaimu meskipun keluarga, kelompok, atau bahkan partai mu membenci dan memusuhi diriku.. selamat tinggal wahai bidadari.. “
Penjaga : “hei jangan lari !! kejar dia… !! “
Tybalt : “ah,, rupanya keluarga montague yang menyusup kemari, sungguh kurang ajar..”
Kemudian berlarilah romeo menuju tempat yang aman, meninggalkan keributan di kediaman capulet.. meninggalkan Juliet yang terpaku di balkon atas kamarnya.. sementara matahari pagi menyingsingkan sinarnya..
(digubah dari karya William Shakespeare berjudul Romeo and Juliet ,disesuaikan dengan pengalaman dan imajinasi Pemilik Blog.)