Yah, walaupun saya tahu kalau detekfif konsultan fiktif yang bernama Sherlock holmes ini hanya tokoh karangan belaka, tapi saya akan memasukkan dia ke dalam 10 tokoh (fiksi) yang menginspirasi, pada urutan satu atau dua.. sorang detektif seperti ini, kalaulah betul ada tentu memiliki intelegensia dan kejeniusan yang ada di atas rata-rata, bagaimana tidak, apabila dia diceritakan bisa memecahkan suatu kasus tanpa beranjak dari tempat duduknya, memiliki pengetahuan yang baik tentang hukum di inggris (zaman pertengahan), sedikit ilmu botani, forensik anatomis, geologi, kejiwaan, jago memainkan violin, dan merupakan mantan mahasiswa jurusan kimia (atau teknik kimia ya..?).. jikalau benar ada orang seperti ini maka ia bisa menjadi seorang penegak hukum yang bahkan mendengar namanya pun penjahat bisa takut..

Pertama kali saya mengenal holmes adalah ketika membaca “study in scarlet”, ketika pertama kali ia bertemu dengan dokter Watson di rumah sewa nomor 221b, baker street, london, seorang dokter yang dahulunya pernah bertugas di india, holmes langsung bisa menebak keadaan luar dalam sang dokter, dengan memakai sebuah metode yang oleh conan doyle disebut sebagai metode deduksi.. sebuah metode yang mendasarkan kepada pengamatan yang mendetail terhadap hal-hal kecil maupun besar (dan terutama fisikal) terhadap seseorang serta dipadukan dengan pengetahuan yang luas, dan juga penguasaan terhadap isu-isu terbaru yang terjadi..
saya pernah berpikir apa benar metode seperti ini bisa dipakai untuk menganalisa keadaan seseorang secara kejiwaan secara informatif? Mungkin metode pembacaan bahasa tubuh bisa dipakai, tetapi hal ini pun tentu masih kurang mengingat kita juga harus memadukannya dengan pengamatan yang mendetail terhadap keadaan fisik orang tersebut, seperti jika tangannya kasar apakah itu tangan seorang kuli atau tukang pahat? baju yang dipakai apakah baju kaum berpunya atau tidak? termasuk merk rokok dan sepatunya mungkin? gaya berjalannya apakah menunjukkkan suatu penyakit dan kelainan? warna kulit dipengaruhi tempat dan iklim dia tinggal? dan lain-lain penjelasan yang masuk akal yang bisa diambil dari hal-hal yang kelihatannya sepele dan tidak “material”..
Perbedaan bentuk tetesan darah, bau racun, jejak kaki di tanah, dan abu rokok yang jatuh seperti yang dipakai oleh holmes mungkin benar-benar dipakai dalam penyelesaian masalah kriminalitas, singkatnya pengamatan yang dipadukan dengan dasar pengetahuan yang baik dan terperinci bisa sanagt membantu dalam menyelesaikan suatu masalah atau pekerjaan tertentu..
Kemampuan menarik tokoh kita ini yang lainnya adalah kemampuan untuk meramalkan dan menebak kejadian berikutnya secara kronologis dengan melihat dan menganalisis kejadian yang telah terjadi sebelumnya, tentu setelah dipadukan data yang didapat, misal kearah mana kemungkinan sang penjahat akan kabur, ke mana alat pembunuhan akan dibuang, ke mana barang curian kira-kira disimpan, atau kearah mana sang lawan akan mengarahkan pistolnya..
Tokoh yang dibuat hebat ini ditandingkan pula dengan seorang musuh yang hebat, professor james moriarty, sang “arch enemy”, seorang professor berhati jahat yang digambarkan sebagai orang yang jenius, brillian, dan kaya.. the napoleon of crime begitu katanya.. walaupun tidak pernah diceritakan konfrontasi langsung antar mereka berdua, akan tetapi bisa dibilang kalau orang ini adalah the “puppet master” dari beberapa kasus yang dihadapi holmes.. dan penyelesaian kasus terakhir dengan moriarty sampai membahayakan nyawa holmes sendiri, air terjun reichenbach menjadi saksi bisu bagaimana keduanya bertarung hebat sampai ke ambang kematian..

Dan sebagaimana manusia biasa, holmes pun diceritakan jatuh cinta pada seorang wanita, ironisnya wanita yang ia cintai dan tidak bisa dilupakan seumur hidupnya adalah seorang wanita yang menjadi penjahat internasional di eropa, Irine Adler, seorang lady sekaligus pencuri yang lihai, dikatakan berperawakan seperti wanita bangsawan akan tetapi memilki pola pikir dan tindakan setajam laki-laki sejati.. begitulah ironisnya, seorang pemberantas kejahatan kondang mencintai seorang casemaker sepanjang hayatnya, dan tiada yang lain, tidak bisa dilupakan, walaupun sebenarnya diceritakan juga kalau adler pun juga amat mencintai holmes dalam perasaannya yang paling dalam, sampai-sampai mau diperalat oleh moriarty hanya agar holmes tidak menjadi sasaran pembunuhan… memang aneh, kadang-kadang dua orang yang berbeda jalan bisa saling mencintai… just like…..