1. Melaksanakan tugas yang diamanatkan oleh negara/badan/lembaga/kementrian/instansi dengan benar, tepat, dan penuh pertanggungjawaban, apa tugas yang diberikan?? Jikalau anada bingung karena kadang memang kita ditugaskan pada hal yang ukan tugas pokok dan fungsi utama kita, jangan bingung dan malah keluyuran tak jelas, solusinya adalah ambil surat tugas dan baca apa yang tertulis di situ.. biasanya akan tertulis pernyataan :
Badan/Kementrian/Lembaga/Instansi Bla Bla Bla
Menugaskan kepada :
1. XXXX bin XXXXXY
Untuk : melakukan tugas xxxxxx dalam rangka xxxxxx di xxxxxx dari tanggal xx s.d. xx
Selesai lah satu masalah.. maka anada kan mengerti apa yang ditugaskan dan mari kita laksanakan dengan baik dan penuh tanggung jawab..
2. Membawa Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) lembar 2 dan memintakan tanda tangan pejabat yang berwenang sesuai urusan kita di tempat tujuan, beserta memintakan stempel tempat yang terkait sebagai bukti bahwa kita telah sampai di situ dan melaksanakan tugas,, ingat teman jangan sekali-sekali memalsukan tanda tangan dan stempelnya lalu anda malah keluyuran tak jelas karen itu berdosa dan kata bang haji Oma Irama itu “terr llaaa lluuu…..”
3. Kemudian sebagaimana saya singgung di atas, karena perjalanan ini dalam rangka tugas dan dibiayai oleh negara maka tentu negara akan meminta pertanggungjawaban dari kita, nahh lho..
Karena keputusan Menkeu bilang bahwa biaya seperti tiket dan penginapan kita dibayar secara at cost, setelah sampai di tempat kerja kita harus menyerahkan tiket kendaraan beserta pungutan atau pembayaran lain yang terkait kepada bendahara pengeluaran atau sub bag keuangan di tempat kita bekerja, begitu pula dengan biaya penginapan, bill atau faktur dari hotel yang kita inapi itulah yang diberikan ke negara karena secara nyata itulah yang terjadi.. kemudian apabila ternyata ada kelebihan atau kekurangan uang yang kita terima dengan dokumen pertanggungjawaban yang terjadi, yam au gak mau akan terjadi pengembalian atau penambahan atas uang perjalanan dinas tersebut..

Yah kira-kira itulah beberapa hal-hal yang harus dicermati ketika melakukan perjalanan dinas ketika kita bekerja, agak sedikit berbeda dengan para backpacker yang sangat free dan independen ketika melakukan perjalanan, akan tetapi jangan buru-buru merengut dulu teman, walau berbeda dalam beberapa hal, akan tetapi karena esensi dari kegiatan yang dilakukan adalah menempuh perjalanan maka antara backpacker dan perjalanan dinas pun masih mempunyai beberapa kesamaan, berdasarkan pengalaman pribadi saya kesamaan itu antara lain adalah;
1. Biaya perjalanan yang kadang murah, dan kelasnya tidak terlalu tinggi, ya iya lah, kalo orang yang backpacker karena mau nya gak makan biaya mahal ya nyarinya transportasi yang murah, hal seperti ini terjadi juga pada para pegawai yang pangkatnya sedang-sedang saja (contohnya : saya) karena otoritas keuangan di negeri ini mengatur bahwa rate perjalanan adalah kelas ekonomi dan eksekutif, maka ya mau tak mau alat transportasi yang dipakai ya yang itu-itu juga. Hal yang sama juga akan terjadi pada hal penginpana di hotel, wisma, atau losmen,,
2. Adanya kegiatan menggelandang di dalam perjalanan atau di tempat tujuan, tenang kawan, menggelandang di sini bukan yang konotasinya jelek ya,, maksudnya itu adalah “jalan-jalan kemanapun kaki melangkah” wuiihh keren banget kan. Nah, setelah pekerjaan yang ditugaskan selesai sementara waktu pulang ke tempat kerja masih lama maka itu bisa dimanfaatkan dengan berjalan-jalan atau bermain-main ke tempat yang belum pernah dikunjungi atau sangat senang untuk dikunjungi kembali, inilah salah satu unsur kenikmatan dalam travelling..
3. Datangnya pengalaman baru atau pelajaran hidup yang gak akan didapat kalo kita berdiam diri saja, (edaasssss… berat oey..). gimana maksudnya? Begini, tentu dengan pengalaman yang baru di dalam perjalanan atau tempat yang belum pernah dikunjungi akan mendatangkan wawasan baru yang ke depannya akan diharapkan memnuat kita menjadi tambah bijaksana dalam kehidupan dan juga mengurangi stress dalam menghadapi rutinitas pekerjaan yang kadang begitu-begitu saja..

Nah demikianlah beberapa penjelasan mengenai serba-serbi travelling dengan tugas bagi para abdi negara, dan sedikit hubungannya dengan backpacker an yang dilakukan oleh para pemuda yang memang sebenarnya sangat bermanfaat bagi pribadi, perkembangan ekonomi secara makro dan mikro, dan efektifitas serta efisiensi dalam menjalanakan reformasi birokrasi (apa seehhh ..). semoga penjelasan kali ini mecerahkan, dan ingatlah pepatah ini “dunia tak selebar daun talas” serta “bagaikan katak dalam sangkar emas” atau “buku dan google adalah jendela dunia” niscaya anda akan mengerti.. :D